Menyiapkan generasi penerus yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia, mandiri serta bertanggungjawab terhadap agama, bangsa dan negara

Minggu, 21 Juli 2013

Mengapa Harus Nama yang Indah?

Nama adalah sebutan panggilan yang unik pada setiap manusia untuk membedakan dirinya dengan orang lain. Nama menunjukkan jatidiri seseorang, dari mana ia berasal, apa latarbelakangnya, apa status sosialnya dsb.

Nama yang keren adalah dambaan bagi setiap orang sebagai motivasidiri ber-PD yang abadi, maka tak ayal ketika orangtua memberikan nama yang menurutnya tidak pas, dengan sendirinya ia akan mengubahnya sesuai yang ia inginkan. Bahkan ada yang menutupi dengan menambah atau membelokkan kearah yang lebih fangky. Maisyaroh ~ May, Sumiyati ~ Mia, Munaqiroh ~ Muna, Maghfiroh ~ Fira dan lain sebagainya.

Tak hanya orang cantik yang hobby menyembunyikan identitas nama, namun para fangky yang pas-pasan juga berani ikut andil dalam penyamaran nama. '' mbak cantik sekali, namanya siapa...? Shella mas... ooooo Shella ya... nama yang cantik, secantik orangnya. Sesaat menunggu antrian dibangku panjang didepan kantor kecamatan, terkuaklah. ’’ mbak Sulaimah KTP – nya bisa di ambil '' teriak petugas pegawai kecamatan.

Kelok nama yang dipoles oleh para pelaku untuk memperindah nama, ternyata membuat orangtua harus pandai-pandai mengatur strategi dengan mengadopsi nama-nama yang keren tetapi masih tetap dalam koredor wilayah asal usulnya. Hirsa Sianjulmi nama yang keren yang berarti ( Lahir Sabtu siang Juli Millenium ) Sempat saya berkenalan dengan orang, yang asumsi saya pasti ini orang keturunan Rusia. Lantang bangga ia katakan nama saya David jumclinov. Setelah di usik ternyata, Da = Damuri, Vid = Vidiastuti, Jum = Jum’at, Cli = kliwon, Nov = November.

Ini menunjukkan bahwa adopsi penggunaan nama-nama jawa kian hari kian berkurang, hingga jarang kita dapati nama-nama seperti; Tuginem, Poniman, Waginem, Ngadnan, Legimin, Parlan dll. Amat kasian sekali, Lek Wakidi, Lek Katemo, Lek Sarno, Yu Mukinem, Yu Pariyem, Yu Paijem, tak punya lagi generasi istafet pengganti namanya.

Orang tua yang tidak kreatif memberikan nama kepada anaknya maka kekreatifan itu akan di ambil alih oleh temannya dengan mengubah menjadi nama-nama yang unik. Di desa kami tinggal, panggilan Man itu ada banyak meski dengan nama lengkap yang berbeda-beda, Namun pemuda disini lebih suka untuk mengidentivikasi seseoarang supaya tidak ada kesalahan diantara panggilan Man dengan Man Man yang lain. Ada Man Gandul, Man Beruk, Man Bajing, Man Merem, Man Toklek, Man Kandang dan Man Man yang lainnya.

Ada Moh Codot, Moh Kecel, Moh Brewok, Moh Klowor dan Moh Moh yang lainnya. Yang tak Habis fikir padahal Moh Moh ini nama lengkap depannya adalah Muhammad, yang masing masing ada tambahannya di belakang nama Muhammad. kenapa harus ada tambahan Moh Moh yang unik...? kenapa tidak memanggil dengan panggilan nama belakang, yang sudah tentu berbeda antara satu dengan yang lainnya...?

Identitas sangat penting untuk mengenali seseorang membantu menemukan kembali teman lama. Lama tidak bertemu, lama tidak berinteraksi, lama tidak komonikasi akan muncul persepsi salah mengenali teman. Jangankan di dunia maya di dunia nyata sekalipun sulit membedakan mana yang teman mana yang tidak, mana yang pacar mana yang tidak, mana yang gadis dan mana yang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar